PFtlSiD018tScahPvI9YDvgx0mRSgxinUSC7Ezar

5 Karakter Bangsat Yang Harus Ditiru, Benarkah?

"Bangsat", inilah kata yang saat ini sedang naik daun bahkan bisa dikatakan viral. Pasalnya kata ini diperbincangkan oleh banyak kalangan, baik masyarakat biasa sampai kalangan elit politik. Hal ini menyusul adanya pernyataan dari Anggota DPR yang menggunakan kata "bangsat" saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kejaksaan Agung membahas kasus penipuan travel umrah.

Tanggapan pun muncul dengan berbagai sudut pandang, ada yang menanggapinya dengan serius ada juga yang nada bercanda bahkan ada juga yang melakukan pembelaan. Sebagai masyarakat biasa saya juga merasa tergelitik untuk membahas kata bangsat tersebut, tentunya dari sisi yang saya fahami aja.

Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangsat memiliki banyak makna. Pertama, bila dikaitkan dengan benda, bangsat berarti kepinding atau jenis kutu busuk dalam bahasa sunda tumbila. Kedua, bangsat juga diartikan dengan orang yang bertabiat jahat. Ketiga, bangsat bisa diartikan sebagai kata sifat, yakni miskin atau gembel.

Bagi saya, saat mendengar kata "bangsat", yang terbersit dalam benak adalah orang jahat yang suka mencuri dimalam hari. Dalam bahasa Sunda, bangsat itu sebutan untuk seorang pencuri.

Apakah bangsat memiliki karakter positif? Menurut saya seorang bangsat sebenarnya memiliki sisi positif yang bisa di tiru. Mari kita simak baik-baik.

1. Bangsat itu bekerja melalui proses penyelidikan dan perencanaan. Ia melakukan pekerjaan tidaklah serampangan, melainkan melalui penyelidikan yang mendalam. Bahkan menyiapkan plan A plan B, artinya segala kemungkinan yang terjadi direncanakan matang. Ia tidak akan melakukan tindakan jika tidak yakin atas perencanaannya.

2. Bangsat bekerja cepat. Inilah kiranya yang harus kita tiru. Bangsat bekerja secara efektif, efisien, cepat dan akurat. Jika tidak begitu maka ia gagal menjadi bangsat.

3. Bangsat itu sedikit bicara banyak kerja. Kalo dalam sebuah iklan ada istilah talk less do more. Artinya tidak banyak ngomong tapi hasil kerjanya bagus. hasil kerja lebih banyak ketimbang omongannya.

4. Bekerja secara sembunyi sembunyi. Bangsat itu bekerja tidak ria, tidak ingin dipuji, dan tidak ingin diketahui orang lain. Bahkan saking tidak ingin diketahui, bangsat itu menutupi wajahnya. Ia lebih memilih kerja ketimbang tampilan semata.

5. Bangsat itu disiplin. Ia akan bekerja sesuai dengan rencana dan sesuai aturan.

Adanya sisi positif yang dimiliki bangsat, bukan berarti kita harus jadi bangsat. Saya hanya ingin mengingatkan aja, janganlah memandang sesuatu dari sisi negatifnya aja. Pandanglah sesuatu dari sisi positif dan ambil hikmahnya.

Lalu bagaimana kata "bangsat" yang diucapkan oleh anggota DPR yang katanya terhormat?

Saya kira itu bangsat yang telah mengalami pergeseran makna. Meski jika merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi bangsat ini merujuk ke sebuah kutu kasur, kepinding, namun dalam kehidupan sehari-hari, istilah bangsat ini mengalami pergeseran makna sebagai sebuah umpatan kekecewaan.

Kesimpulan, miliki sifat yang baik dari bangsat tanpa harus menjadi bangsat. Janganlah menggunakan kata bangsat meskipun sedang kecewa.



Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment