Maraknya kasus penipuan yang dilakukan oleh biro travel umroh beberapa tahun terakhir menyisakan trauma berkepanjangan bagi para korbannya. Niat mereka yang tulus untuk menunaikan ibadah umroh malah disalahgunakan oleh oknum untuk memperkaya pribadi.
Oleh karena itu untuk meminimalisir permasalahan tersebut, Kementerian Agama membuat kebijakan ketat dengan membatasi masa tunggu umrah paling lama 6 bulan.
Dengan batasan ini diharapkan tak ada lagi biro travel umrah nakal yang mengelola uang milik calon jemaah untuk kepentingan bisnisnya.
Selain itu Kemenag juga memberikan batasan besaran harga referensi umrah di harga sekitar Rp 20 juta. Boleh aja Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau yang dikenal dengan sebutan biro menjual paket di bawah harga referensi, asalkan tidak ada pelanggaran Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Bagi Anda jangan tergiur jika ada umroh murah, jangan tergiur jika ada iming-iming hadiah. Inilah yang menyebabkan membludaknya peminat umroh, yang tadinya tidak memiliki rencana untuk umroh tapi karena ada iming-iming yang menggiurkan akhirnya memaksakan diri.
Kemenag tidak ingin ada lagi PPIU yang masa tunggu keberangkatannya sampai satu bahkan dua tahun. Jangan adalagi praktik modus skema ponzi dan multi level marketing (MLM).
Kemenag ingin selambatnya enam bulan sejak mendaftar dan tiga bulan setelah pelunasan, jamaah bisa berangkat umroh. Tujuannya agar uang umrah tidak diputar untuk kepentingan bisnis pemilik biro travel umroh.
Kita semua berharap agar pemilik biro travel menghentikan modus MLM, pasalnya saat ini jika ada pelanggaran, akan diberi sanksi berat.
Post a Comment
Post a Comment