Sengatan matahari dan hembusan angin yang bercampur debu jalanan tak menyurutkan langkah saya untuk meluncur menuju salah satu pantai yang menawarkan view eksotis di Utara Kab. Subang. Selain terkenal dengan kawasan Wisata Air Panas Ciater, Subang juga sebenarnya terkenal dengan wisata pantainya. Subang memiliki bentangan pantai yang tak kalah mempesona. Sebut saja pantai Pondok Bali sebagai salah satu pantai yang cukup populer di Utara Subang.
Saat mendengar namanya, mungkin kamu mengira Pondok Bali berada di Pulau Dewata. Padahal pantai ini terletak di Desa Mayangan Kec. Legonkulon Kab. Subang.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya saya tiba juga di daerah Pamanukan. Dari jembatan layang Pamanukan saya mengarahkan kendaraan ke sebelah kanan, karena saya datang dari arah Cirebon. Ternyata jarak dari Pamanukan ke lokasi wisata ternyata cukup jauh. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari Pamanukan, akhirnya saya tiba juga dipintu gerbang menuju pantai. Setelah merogoh kocek 10ribu rupiah untuk membayar karcis masuk, saya mulai menemukan suasana pantai.
Saat kamu sudah melihat kampung nelayan dengan berbagai aktivitasnya, perahu perahu yang berjejer, pohon mangrove yang rindang dan rawa rawa, itu tandanya kamu sudah dekat dengan pantai. Dan betul saja, setelah melewati kampung nelayan dan rawa rawa yang ditumbuhi mangrove, saya pun akhirnya memasuki pesisir pantai. Huhhh panas banget.
Begitu tiba di pantai, saya disambangi oleh beberapa pemuda yang menyodorkan karcis, katanya untuk uang parkir. Tak mau berdebat, akhirnya saya mengeluarkan lagi uang sebesar 10ribu rupiah untuk membayar uang parkir. "Hmmm jadi double nih bayarnya, gerutu dalam hati".
Pondok Bali, akhirnya saya menemukanmu juga.
Cuaca di Pondok Bali saat itu sangat cerah, sehingga begitu keluar dari kendaraan, matahari terasa membakar kulitku yang hitam ini hehehe. Tak peduli dengan semua itu, biarpun panas banget saya mencoba untuk mengeskplore pantai yang konon paling indah di Kabupaten Subang. Saya berusaha mencari spot spot yang enak untuk ditongkrongi. Saya berjalan kaki ke kanan dan kekiri demi melepas hasrat photography saya meski hasilnya ga bagus hehehe.
Setelah kaki ini lelah, saya duduk sejenak sambil mikir dan merasa heran saat melihat kondisi pantai. Kondisi pantai saat ini tidak seindah apa yang dibicarakan orang. Bentangan pantainya sempit, airnya relatif kotor dan suasananya tidak tertata. Bisa dibilang pantainya cukup memprihatinkan. Dulu pantai ini terkenal dengan bentangan pantainya yang luas, hamparan pasir putihnya yang mempesona dan airnya yang bersih. Wajar jika dulu cocok jika pantai ini disebut Pondok Bali, mungkin keindahannya tak kalah dengan Bali.
Jika melihat pantai saat ini, rasanya tak cocok pantai ini disebut Pondok Bali. Karena kondisinya berantakan kurang terawat. Hmmmm cukup membuat hati ini teriris hikhikhik.
Meskipun kondisinya tak seindah dulu, namun Pondok Bali tetap saja menawarkan view yang cukup eksotik. Terutama view pohon mangrove yang berjejer tersebar di tepi pantai. Begitu juga hamparan tambak tambak yang jernih cukup membuat hati ini terobati. Inilah sisa sisa kejayaan Pondok Bali yang kini tinggal kenangan.
Usut punya usut, keindahan pantai Pondok Bali ini hilang akibat abrasi air laut. Saya memang melihat ditepi pantai banyak sisa sisa pondasi yang menunjukkan bahwa ditempat itu awalnya berdiri bangunan. Namun karena abrasi air laut, bangunan tersebut hanyut tak bersisa.
Ini jadi PR bagi pemerintah setempat untuk mengembalikan kejayaan Pondok Bali yang begitu terkenal. Jangan sampai Eksotisme Pantai Pondok Bali tinggal kenangan.
Terlepas dari permasalahan tersebut, menurut saya pantai Pondok Bali masih cocok untuk sekedar melepas penat. Kamu bisa melepas penat dengan bermain pasir, mandi dan atau hanya sekedar kongkow. Pantai ini cukup ramai dikunjungi wisatawan domestik terutma saat akhir pekan atau hari libur tiba. "Semoga Pantai Pondok Bali akan kembali berjaya, janganlah keindahannya hanya sebagai kenangan belaka".
Post a Comment
Post a Comment