PFtlSiD018tScahPvI9YDvgx0mRSgxinUSC7Ezar

Kemenag Beberkan Progress Persiapan Haji di Arab Saudi

Sumber: kemenag.go.id 
InfoKemenagRI.com - Meskipun dalam pandemi Corona atau Covid-19, persiapan penyelenggaraan haji tahun 2020 terus dilakukan. Pemerintah melalui Kementerian Agama beberkan progress persiapan haji di Arab Saudi, Jum'at (10/4/2020) di Jakarta. 
Untuk persiapan Haji di Arab Saudi Kemenag mengirimkan 34 petugas yang tergabung dalam tim penyedia layanan haji Indonesia di Arab Saudi. Mereka sudah tiba di tanah air kemarin, terbang bersama 55 jemaah umrah Indonesia yang sempat tertahan kepulangannya karena kebijakan lockdown yang diberlakukan Arab Saudi.
"34 petugas tim penyedia layanan haji di Arab Saudi ikut pulang bersama rombongan jemaah umrah. Mereka mendarat hari ini, jam 02.00 WIB di Bandara Soetta dengan SV 818," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar, di Jakarta, Jumat (10/04) sebagaimana dilansir dalam laman kemenag.go.id. 
Setelah tiba di tanah air, bagaimana dengan progress kerja tim ini di Arab Saudi?
Terkait hal ini, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menjelaskan bahwa 34 petugas ini terbagi dalam tiga tim, yaitu: penyedia akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
Menurut Endang, tim penyedia akomodasi sudah deal dengan 152 hotel di Makkah dengan 208.296 kapasitas. Selain itu, ada empat hotel cadangan dengan 1.590 kapasitas. Untuk akomodasi Madinah, tim telah mendapatkan 28 hotel dengan 26.520 kapasitas dengan sistem penyewaan full musim berdasarkan Rencana Perjalanan Haji tahun 1441H/2020M.
"Tim penyediaan akomodasi tidak dapat melanjutkan negosiasi akomodasi Madinah karena jadwal penerbangan belum keluar. Jadwal ini dibutuhkan untuk konfigurasi penempatan dan menghitung ketercukupan pagu," jelas Endang.
Untuk konsumsi jemaah, lanjut Endang, tim telah menyelesaikan negosiasi dengan 39 penyedia konsumsi wilayah Makkah, dan 17 penyedia konsumsi wilayah Madinah. Negosiasi juga sudah diselesaikan dengan 13 penyedia layanan konsumsi di Armina dan 2 penyedia layanan konsumsi di bandara Jeddah.
Endang menambahkan, 13 perusahaan ikut mendaftar dalam penyediaan layanan transportasi antar kota perhajian (Madinah - Makkah - Jeddah atau sebaliknya) bagi jemaah haji Indonesia. Ada 9 perusahaan yang mendaftar untuk layanan transportasi shalawat. 
"Setelah dilakukan penilaian dokumen, 11 perusahaan memenuhi syarat administrasi untuk ikut dalam penyediaan transportasi antar kota perhajian. Sementara untuk transportasi shalawat, sebanyak 6 perusahaan yang memenuhi syarat," jelas Endang.
"Tim juga sudah melakukan kasyfiyah terhadap perusahaan-perusahaan tersebut," sambungnya.
Namun, kata Endang, tim penyediaan transportasi belum bisa melanjutkan negosiasi karena perusahaan bus dan juga Naqabah mengacu pada arahan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menunda segala bentuk kontrak.
Jadi sampai saat ini, segala bentuk pembayaran kontrak belum dilakukan, mengingat Pemerintah Kerajaan Arab Saudi meminta menunda segala bentuk kontrak.

Sumber: kemenag.go.id 
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment