Hal itu diutarakan oleh pegiat media sosial dari STAI PUI Majalengka, Aay Farihah Hesya saat memberikan materi pada kegiatan Bimtek Penyuluh Agama Islam di Meeting Room Tiga Dara, Rabu siang (4/3/20). Kegiatan yang diikuti oleh 40 orang penyuluh Agama Islam tersebut bertajuk dakwah via media sosial dengan konten pengarusutamaan moderasi beragama.
Menurut Aay Farihah, dalam menanggapi perubahan zaman, Penyuluh Agama Islam harus membuka diri dan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada. Bahkan, sudah seharusnya keberadaan media social ini dimanfaatkan secara maksimal oleh para Penyuluh Agama Islam dalam memperluas wilayah dakwahnya.
Menurut Aay Farihah, dalam menanggapi perubahan zaman, Penyuluh Agama Islam harus membuka diri dan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada. Bahkan, sudah seharusnya keberadaan media social ini dimanfaatkan secara maksimal oleh para Penyuluh Agama Islam dalam memperluas wilayah dakwahnya.
Mengapa harus demikian? Terkait hal ini, ibu muda lulusan S2 tersebut menjelaskan, jangkauan dakwah via media Sosial sangat luas, bisa menjangkau ke seluruh negeri, bahkan dunia. Berbeda dengan sebelumnya, dimana dakwah hanya tersebar di berbagai majlis taklim.
"Dakwah via media sosial selain jangkauannya lebih luas, juga diminati oleh berbagai kalangan, terlebih generasi muda", ujar Aay.
Kemudian, Aay Farihah meminta agar materi dakwah dikemas semenarik mungkin, agar mampu menarik minat para pengguna media sosial. Hal ini mengingat, kini masyarakat lebih suka menonton, daripada membaca, maka konten yang di unggah pun sebaiknya berupa gambar dan video. Pasalnya, melalui gambar dan video pesan yang ingin disampaikan pun akan mudah dipahami.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, Aay Farihah memberikan bimbingan teknis kepada para Penyuluh berupa pembuatan konten media sosial berupa gambar dan video yang menarik.
Kemudian, Aay Farihah meminta agar materi dakwah dikemas semenarik mungkin, agar mampu menarik minat para pengguna media sosial. Hal ini mengingat, kini masyarakat lebih suka menonton, daripada membaca, maka konten yang di unggah pun sebaiknya berupa gambar dan video. Pasalnya, melalui gambar dan video pesan yang ingin disampaikan pun akan mudah dipahami.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut, Aay Farihah memberikan bimbingan teknis kepada para Penyuluh berupa pembuatan konten media sosial berupa gambar dan video yang menarik.
"Saya berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan Penyuluh Agama Islam dalam membuat akun media sosial, sekaligus mengisinya dengan konten dakwah yang menarik berupa gambar dan video", pungkas Aay Farihah.
Post a Comment
Post a Comment